Apa kabar teman-teman pembaca setia blog saya? apakabar sahabat-sahabat Nice Muslimah? semoga kita semua senantiasa mendapat keberkahan dan kemudahan dari Allah SWT..
Pada hari ini tepat tanggal 27 Rajab tahun 1435 H. Dimana pada hari ini adalah hari Isra'Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Oke, postingan saya kali ini akan membahas : "Hikmah yang Dapat Diambil dari Peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW."
Pada suatu malam yang dingin tanggal 27 Rajab, tepatnya 10 tahun 
setelah Rasulullah SAW menerima wahyu kenabian, Allah SWT. 
memberangkatkan hamba-Nya yang terkasih-Nya dari Masjidil Haram ke 
Masjidil Aqsha kemudian naik ke langit ke-7 menuju Sidratul Muntaha. 
Semuanya tentu tahu tentang peristiwa tersebut karena setiap tahunnya 
umat muslim di Indonesia memperingatinya. Tapi adakah di antara mereka 
yang mengetahui peristiwa tersebut kemudian memahami ‘kenapa Allah 
memberangkatkan seorang hamba-Nya yang bernama Muhammad SAW itu?’
Dan
 dalam tulisan berikut ini kita akan membahasnya secara singkat tentang 
hikmah di balik Peristiwa Isra’ dan Mi’raj Rasulullah saw. Kenapa kita 
harus membahasnya? Ada dua tujuan; Pertama, kita semua sepakat dan 
meyakini bahwa setiap kejadian dan peristiwa pasti ada hikmah yang 
terkandung tentunya bagi orang-orang yang berakal, kedua, dalam 
pembahasan ini diharapkan setelah membaca tulisan ini dapat meningkatkan
 keimanan kita kepada Allah SWT yang begitu besar kekuasaan-Na. Berikut 
hikmah yang dapat saya rangkum dari buku Sirah Nabawiyah.
1. Isra’ Mi’raj adalah perjalanan yang nyata, bukan perjalanan ruhani/mimpi atau khayalan.
Sungguh
 tak bisa dibayangkan apabila perjalanan Isra’ Mi’raj yang Rasulullah 
jalankan merupakan hanya perjalanan ruhani alias hanya mimpi, karena 
jika hal itu yang terjadi maka perjalanan Isra’ Mi’raj tidak ada bedanya
 dengan wahyu-wahyu yang Rasulullah terima baik melalui bisikan Jibril 
maupun dari mimpi. Sehingga peristiwa Isra’ Mi’raj tidak bisa dijadikan 
pembuktian keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya. Sepulangnya Rasulullah 
dari perjalanan Isra’ dan Mi’raj-nya, beliau mengumumkan tentang apa 
yang telah dialaminya semalam kepada kaumnya. Dan sebagaimana yang 
diceritakan oleh Rasulullah bahwa perjalanan Isra’ Mi’raj tersebut 
sebuah perjalanan yang dilakukannya dengan jiwa dan ruhnya, maka 
seketika itu banyak dari kaum Quraisy yang menentang dan mencemoohnya 
dengan sebutan ‘gila’. Kaumnya beranggapan mana mungkin perjalanan dari 
Masjidil Haram yang di Mekah ke Masjidil Aqsha yang ada di negeri Syam 
(Palestina) hanya dengan waktu semalaman, padahal mereka jika hendak ke 
negeri Syam untuk berdagang membutuhkan waktu hingga 1 bulan lamanya. 
Tak pelak peristiwa Isra’ Mi’raj yang menurut mereka tidak masuk akal 
membuat beberapa orang yang baru masuk Islam tergoyahkan keimanannya dan
 kembali menjadi murtad.
2. Isra’ Mi’raj adalah jamuan kemuliaan 
dari Allah, penghibur hati, dan pengganti dari apa yang dialami 
Rasulullah SAW ketika berada di Thaif yang mendapatkan penghinaan, 
penolakan dan pengusiran.
Sebelum peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi, 
Rasulullah SAW terus mengalami ujian yang sangat berat. Mulai dari 
embargo ekonomi hingga dikucilkan dari kehidupan sosial yang dilakukan 
oleh Kaum Quraisy terhadap Bani Hasyim dan Bani Muthalib, kemudian 
cobaan yang sangat berat diterima oleh Rasulullah SAW adalah 
meninggalnya orang-orang yang terkasihinya dalam waktu yang berdekatan 
yaitu meninggalnya pamannya Abu Thalib bin Abdul Muthalib serta istrinya
 tercinta Khadijah yang selalu menemaninya dan mendukungnya dengan jiwa,
 raga dan hartanya dalam perjalanan dakwah Rasulullah. Lalu hingga 
pengusiran, penolakan dan penghinaan kepada apa yang Rasulullah 
dakwahkan kepada penduduk kota Thaif.
3. Isra’ bukanlah peristiwa 
yang sederhana. Tetapi peristiwa yang menampakkan ayat-ayat (tanda-tanda
 kekuasaan) Allah yang paling besar.
Sebagaimana yang telah 
dijelaskan dalam surat Al-Isra’: 1 dan An-Najm: 13-18 bahwa peristiwa 
Isra’ dan Mi’raj merupakan pembuktian dan menampakkan tentang 
tanda-tanda kekuasaan Allah yang paling besar. Peristiwa Isra’ Mi’raj 
mengajarkan kepada kita bahwa tidak ada yang tidak bisa Allah lakukan, 
dan hal tersebut terkadang masih saja di antara kita yang meragukan 
tentang kekuasaan Allah yang sangatlah besar, sehingga membuat kita 
menjadi ingkar kepada Allah dan Rasul-Nya.
4. Peristiwa Isra’ Mi’raj membuktikan bahwa risalah yang dibawa oleh Rasulullah adalah bersifat universal.
Perjalanan
 Isra’ dari Masjidil Haram yang ada di Mekah ke Masjidil Aqsha yang ada 
di Syam melintasi ribuan kilometer yang jauh dari Mekah tempat 
Rasulullah dilahirkan, hal ini Allah ingin membuktikan bahwa ajaran yang
 Rasulullah bawa bukan hanya untuk penduduk Mekah saja tetapi untuk 
seluruh wilayah yang ada di bumi ini. Setibanya Rasulullah SAW di 
Masjidil Aqsha, beliau memimpin shalat para Nabi dan Rasul-Rasul Allah. 
Hal tersebut menandakan bahwa baginda Rasulullah SAW merupakan pemimpin 
dan penghulu para Nabi dan Rasul yang telah Allah turunkan sebelumnya. 
Dan agama Islam beserta syariatnya yang Rasulullah bawa menjadi ajaran 
dan syariat yang berlaku untuk seluruh kaum dan umat manusia di seluruh 
dunia.
5. Dalam Isra’ Mi’raj diturunkannya perintah shalat wajib 5 kali dalam sehari.
Ketika
 Rasulullah sampai di Sidratul Muntaha dan menghadap kepada Allah, lalu 
Allah menurunkan syariat shalat 5 waktu kepada Rasulullah SAW dan kepada
 para umatnya. Dan perintah shalat yang Rasulullah terima menjadi 
perintah yang Rasulullah pegang erat dan Rasulullah teguhkan kepada 
umatnya agar jangan sampai umatnya melalaikannya, karena ibadah shalat 
menjadi kunci utama diterimanya amalan-amalan umatnya yang lainnya 
hingga sampai Rasulullah mewasiatkannya pada detik-detik meninggalnya 
Rasulullah saw.
Demikianlah peristiwa Isra’ Mi’raj ini Allah SWT 
memperjalankannya kepada baginda Rasulullah SAW, hal tersebut 
sesungguhnya untuk dapat diketahui oleh orang-orang yang beriman dan 
berakal. Semoga ini menjadi hikmah yang besar buat kita semua.
Nah sudah jelas kan, bahwa dalam peristiwa Isra' Mi'raj, Allah SWT memerintahkan kepada Umat Nabi Muhammad SAW untuk mengerjakan sholat 5 waktu setiap harinya. Karena sholat 5 waktu adalah ibadah yang wajib, bukan ibadah sunnah. Yang artinya harus dikerjakan dalam kondisi apapun. Bahkan dalam kondisi kita sedang sakitpun, kita wajib menegerjakan sholat 5 waktu lho. karena sholat 5 waktu bisa dilakukan sembari duduk, tidur, ataupun menggunakan isyarat mata dan hati. eits, tapi itu untuk seseorang yang tengah dalam kondisi sakit aja lhoo. yang sehat wal afiat tidak boleh melakukan sholat dengan cara yang seperti itu yaa :) Jadi gak ada deh tawar menawar lagi dalam mengerjakan sholat 5 waktu. Wajib ya wajib, harus dikerjakan! jadi saya harap teman-teman semua nih yang masih suka : Subuh kesiangan, Dzuhur dalam kesibukan, Ashar dalam perjalanan, Maghrib kecapean, dan Isya ketiduran. udah gak ada lagi yaaa...
karena sholat adalah tiangnya agama, maka barangsiapa yg meninggalkan sholat berarti ia telah merobohkan agama. Mau? Naudzubillah.. Sereemm yaaa :'(
“Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu 
malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami 
berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari 
tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar 
lagi Maha mengetahui.”(QS. Al-Isra’: 1)
"SELAMAT HARI ISRA' MI'RAJ NABI MUHAMMAD SAW 27 RAJAB 1435 H. TEGAKKAN SHOLAT 5 WAKTU, KARENA SHOLAT 5 WAKTU WAJIB HUKUMNYA."
"Menunda sholat = Menunda kesuksesan, Meninggalkan sholat = Merobohkan agama, Melupakan sholat = Mengundang Murka Allah Ta'ala." -Rachmah Dewi-
Wassalamualaikum Wr.Wb
-Sekian-
_Rachmah Dewi_ 
 
 







+Hijab+Day+2014.jpg)
